“Artikelku sudah panjang, isinya kayaknya berkualitas, bahkan semua keyword sudah masuk, tapi kenapa masih gak muncul di Google?”
Kalimat ini mungkin terdengar akrab buat kamu yang sudah capek-capek bikin artikel tapi tetap susah muncul di halaman pertama Google.
Masalahnya bukan di jumlah kata, bukan juga di keyword. Kadang, masalah paling mendasar justru ada di struktur tulisanmu.
Salah satu hal kecil tapi berdampak besar adalah heading tag.
Heading tag adalah salah satu fondasi SEO On-Page yang sangat menentukan apakah Google bisa paham isi halaman kamu atau justru bingung harus memprioritaskan bagian mana.
Apa Itu Heading Tag?
Secara teknis, heading tag adalah elemen HTML yang digunakan untuk memberi struktur dan hirarki pada konten halaman website.
Bentuknya seperti ini:
<h1>Judul Utama</h1>
<h2>Subjudul 1</h2>
<h3>Sub-subjudul</h3>

Sederhananya, heading tag ini seperti bab dan subbab dalam sebuah buku.
Kalau kamu pernah baca buku yang judulnya langsung “Kesimpulan” di halaman pertama, pasti kamu bingung, kan?
Nah, begitu juga Google. Mesin pencari butuh struktur yang runtut untuk bisa memahami konten kamu. Selain itu, juga bisa meningkatkan keterbacaan (readability) pada halaman Anda.
W3Schools menjelaskan bahwa heading tag HTML memiliki 6 level, dari <h1> hingga <h6>, dan masing-masing mewakili tingkat kepentingan yang berbeda.
Apakah Heading Tag Penting untuk SEO?
Jawabannya: Ya. Sangat penting.
Heading bukan hanya pemanis tampilan konten. Heading berperan besar dalam 2 hal, yaitu :
Membantu Google memahami konteks halaman.
Heading memberi sinyal tentang topik utama dan topik turunan dari artikelmu. Ini bikin bot Google lebih mudah memahami dan menilai relevansi halaman.
Meningkatkan pengalaman pembaca (UX).
Heading memecah teks panjang menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dibaca.
Bayangkan kamu membaca artikel 1.500 kata tanpa heading—pasti melelahkan.
Menurut studi dari Backlinko, heading menjadi salah satu ranking factor yang kemungkinan lebih besar untuk tampil di 10 besar hasil pencarian Google.
Jenis & Praktik Terbaik dalam Menggunakan Heading Tag
Agar heading tag kamu tidak hanya rapi tapi juga SEO-friendly, ini beberapa praktik terbaik yang wajib kamu terapkan.
H1 – Judul Halaman
Heading 1 atau tag H1 ini hanya boleh digunakan 1 kali dalam 1 halaman.
Biasanya Heading 1 ini ditujukan untuk judul dari sebuah halaman.
Untuk praktik terbaiknya, kamu bisa meletakan kata kunci di judul utama untuk memberi sinyal pada Google tentang isi halamannya.
Nah untuk contohnya kamu bisa lihat di gambar berikut ini :
H2 – Subjudul Utama
Berbeda dengan H1 yang hanya boleh digunakan 1 kali dalam satu halaman.
<H2> bisa digunakan berkali-kali.
Berfungsi sebagai subjudul utama atau poin utama dari isi halaman kamu.
Kalau kamu melihat gambar diatas, sudah sangat jelas kan, cara penggunaan heading tag itu seperti apa?
H3 – Poin Turunan
Seperti gambar di poin sebelumnya, heading 3 atau <H3> ini bisa digunakan untuk memberikan poin turunan dari sub judul utamanya.
H4 – Subjudul Detail Poin
Heading 4 atau <H4> biasanya digunakan sebagai subjudul untuk memberikan detail poin pembahasan.
H5 – Point Penting Lain
Heading 5 <H5> jenis heading yang ditandai untuk memberikan penjelasan dari heading 4.
Atau secara sederhana memberikan poin penting dari heading 4.
H6 – Poin Lain
Heading yang terakhir, heading 6 <H6> dibuat untuk memperjelas poin-poin pembahasan dari Heading 5.
Untuk membuat heading yang baik, selain penggunaan heading diatas yang berfungsi sebagai pembagian isi halaman, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatikan diantaranya :
✅ Sisipkan keyword secara alami dalam heading.
✅ Gunakan heading secara berurutan dan logis, jangan loncat-loncat dari H1 ke H4 tanpa H2 dan H3.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Masih banyak yang salah kaprah dalam penggunaan heading tag. Berikut beberapa kesalahan yang sering terjadi:
- Menggunakan lebih dari satu H1
- Memakai heading untuk dekorasi (membesarkan font), bukan struktur (H1-H6)
- Loncat level heading secara acak (misalnya dari H2 ke H5 langsung)
- Memasukkan keyword secara berlebihan di setiap heading (keyword stuffing)
Ingat, heading bukan tempat untuk “memaksa” keyword masuk. Fungsinya adalah untuk memberi struktur, bukan jebakan SEO.
Yuk Evaluasi Heading Tag-mu Sekarang!
Kalau kamu sudah bikin artikel panjang tapi belum naik-naik juga, bisa jadi masalahnya bukan di topik… tapi di struktur.
Langkah pertama yang bisa kamu ambil:
- Cek heading struktur di websitemu pakai tools gratis seperti SEO Minion, Web Developer Extension, atau gunakan fitur Site Audit dari Ahrefs.
- Revisi heading agar lebih logis dan terstruktur.
- Perjelas mana yang jadi fokus utama, dan mana yang hanya pelengkap.
Kalau kamu bingung mulai dari mana atau mau konsultasi soal struktur heading yang benar, kami siap bantu.
Melalui pengalaman di jasa SEO lebih dari 5 tahun, aku bantu websitemu dapat traffic tinggi dan juga konversi.