5 Langkah Membuat Outline Konten Artikel untuk SEO

outline adalah

Outline adalah kerangka dasar dari sebuah tulisan. 

Gampangnya gini, kalau kamu mau jalan-jalan ke tempat baru, pasti kamu butuh peta atau panduan rute, kan?

Nah, outline itu fungsinya seperti peta buat tulisan kamu.

Tanpa outline, tulisan bisa jadi ngalor-ngidul, nggak jelas ujungnya di mana, pesannya pun nggak sampai.

Makanya, banyak penulis baik pemula maupun profesional mengandalkan outline supaya tulisannya terarah, rapi, dan efektif.

Untuk itu, yuk bahas lebih dalam tentang pengertian dan langkah-langkahnya berikut ini.

Apa Itu Outline Artikel?

Menurut pengertian dalam bahasa Indonesia, Outline adalah kerangka, garis besar, atau guratan.

Sedangkan outline konten artikel SEO adalah struktur atau kerangka tulisan yang terdiri dari poin-poin utama yang akan kamu bahas untuk mengoptimalkan tulisan bisa perform di Search Engine.

Untuk penulisan Content Outline biasanya mencakup:

  • Judul artikel
  • Subjudul atau heading (H2, H3)
  • Poin-poin penting yang akan dijelaskan di masing-masing bagian
  • Catatan kecil seperti referensi data, pertanyaan yang ingin dijawab, atau CTA (Call to Action)

Dengan outline, kamu bisa tahu mana pembuka, mana isi utama, dan bagaimana kamu akan menutup tulisan tersebut.

Bahkan outline bisa jadi panduan saat kamu riset, jadi tahu keyword atau data seperti apa yang kamu butuhkan.

Kenapa Outline Penting Buat Artikel SEO?

Dari pengalaman aku sebagai SEO Specialist selama lebih dari 5 tahun, outline itu jadi senjata wajib sebelum menulis artikel yang SEO-friendly.

Kenapa? Karena outline bikin kita bisa:

  • Menyusun struktur heading (H1, H2, H3) secara rapi
  • Menempatkan keyword utama dan keyword turunan dengan alami
  • Menghindari pengulangan yang mubazir
  • Memastikan semua poin penting dari topik terbahas tanpa loncat-loncat
  • Memberi pengalaman membaca yang nyaman untuk pembaca dan mesin pencari

Langkah-Langkah Membuat Outline Artikel

1. Tentukan Tujuan Artikel

Tanya ke diri kamu sendiri, artikel ini buat apa sih? Buat edukasi? Buat jualan? Buat branding? Jawaban ini akan menentukan nada tulisan, panjang konten, dan CTA di akhir artikel.

Selain itu, kamu juga sesuaikan dengan target audiens nya.

Misalnya konten ini, aku menulis dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele, karena orang yang mencari langkah membuat Outline Content biasanya ingin langsung ke bagian intinya.

2. Lakukan Riset Keyword

Cari tahu keyword utama dan turunannya.

Misalnya kamu mau nulis tentang “outline adalah”, maka keyword turunannya bisa:

  • Cara membuat outline artikel
  • Contoh outline artikel
  • Langkah-langkah membuat outline

Gunakan tools riset keyword gratis seperti Google Search, Google Trends, atau yang berbayar kayak Ahrefs/Ubersuggest.

Selain itu, kamu bisa sesuaikan dengan apa yang ada di hasil pencarian teratas di SERP, apa yang mereka bahas dan celah mana yang bisa dimasukan di kontenmu.

3. Susun Struktur Dasar (H1, H2, H3)

Buat daftar heading/subheading berdasarkan poin-poin yang ingin kamu bahas.

Pastikan alurnya mengalir logis.

Di bagian ini, kamu bisa sisipkan keyword-keyword yang kamu temukan tadi untuk lebih mengoptimalkan SEO nya.

Kamu bisa lihat gambar berikut ini : 

Dokumentasi Pribadi (Screenshot)

4. Tambahkan Poin-Poin Penting

Di bawah setiap subjudul, tuliskan ide utama yang mau kamu sampaikan.

Bisa dalam bentuk bullet points dulu, nanti tinggal kamu kembangkan saat mulai nulis.

Selain itu, tambahkan juga catatan misalnya dibagian heading ini, tambahkan gambar step by step nya, atau tambahkan infografis.

Biasanya, aku menambahkan poin-poin ini di tabel samping bagian outline seperti ini.

Dokumentasi Pribadi (Screenshot)

Dengan adanya poin yang ingin dibahas kamu bisa lebih mudah untuk memulai menulis.

5. Masukkan CTA (Call to Action)

Penting buat kamu tentukan mau ngapain pembaca setelah selesai baca? Download template? Baca artikel lanjutan? Klik link tertentu?

Ini masuk ke bagian strategi konten yang berimpact.

Karena setiap artikel yang dibuat pasti punya tujuan tertentu. Artinya, kamu perlu menambahkan CTA untuk setiap konten yang kamu buat.

Tips Tambahan Biar Outline Kamu Makin SEO-Friendly

  • Gunakan keyword di subjudul (H2 atau H3) dengan natural
  • Jangan terlalu kaku, tapi pastikan alurnya nyambung
  • Gunakan pertanyaan di heading untuk meningkatkan curiosity
  • Pakai bullet points buat highlight ide penting
  • Sisipkan data atau fakta bila memungkinkan

Kesimpulan: Outline Beres, Nulis Jadi Nggak Stres

Jadi, outline adalah pondasi awal sebelum kamu nulis artikel yang rapi, terstruktur, dan powerful.

Nggak peduli kamu baru belajar content writing atau udah sering nulis, outline tetap jadi senjata utama biar tulisanmu nggak sekadar “panjang”, tapi juga impactful.

Yuk mulai biasakan bikin outline sebelum nulis apa pun. Bahkan caption Instagram pun kalau pakai outline bisa lebih kena pesannya loh!

Mau belajar bikin artikel SEO dari nol? Cek artikel lanjutan: “Cara Riset Keyword untuk Pemula

Atau mau optimasi website tapi bingung caranya, konsultasi atau gunakan jasa SEO dari aku. Dijamin traffic naik, konversi juga naik.

Referensi :

  1. https://www.dailyseo.id/on-page/apa-itu-content-outline/
  2. https://penerbitdeepublish.com/pengertian-outline/
  3. https://ahrefs.com/blog/content-outline/

Share this post :

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Let’s Work Together!

Mau kenalan lebih jauh dengan saya? Atau ingin bekerjasama? Langsung yuk isi ini dulu.

WhatsApp

+6281232867866

Email

roqibads2012@gmail.com

Adress

Petung, Ngemplak, Windusari, Magelang