Kalau kamu baru belajar tentang SEO, kamu pasti bakal sering banget ketemu istilah seperti short tail keyword dan long tail keyword.
Nah, dua jenis kata kunci ini punya peran penting dalam strategi SEO yang kamu buat.
Fungsinya dengan menggunakan keyword, konten yang kamu lebih terarah dan sesuai dengan apa yang di cari oleh audiens.
Di artikel ini, kita bakal bahas secara simpel dan santai tentang apa itu short tail keyword dan apa bedanya sama long tail keyword. Yuk, mulai!
Apa Itu Short Tail Keyword?
Short tail keyword adalah kata kunci pendek atau frasa yang biasanya terdiri dari satu atau dua kata.
Biasanya, keyword ini mempunyai volume pencarian yang tinggi namun persaingannya cukup berat juga.
Contoh Short Tail Keyword:
- sepatu
- digital marketing
- donasi
- jasa desain
- neon box
- Desain rumah
Keyword di atas sangat luas maknanya.
Artinya, secara search intent-nya cukup luas.
Misalnya, saat seseorang mencari “sepatu” di Google, kita nggak tahu pasti apakah dia mau beli sepatu, cari info tren sepatu, atau cuma mau tahu sejarah sepatu.
Inilah yang membuat short tail kurang spesifik.
Oleh karena itu, short tail ini biasanya digunakan untuk pilar atau seed keyword untuk menemukan keyword-keyword turunannya.
Nah, kalu dari pengalamanku, aku biasanya menggunakan jenis keyword ini untuk mencari turunan keywordnya.
Misalnya, aku punya proyek untuk optimasi jasa neon box.
Nah aku bakal cari di tools riset keyword menggunakan kata itu.
Karakteristik Short Tail Keyword:
- Biasanya terdiri dari 1–2 kata
- Punya volume pencarian yang tinggi
- Kompetisinya sangat tinggi
- Cenderung bersifat umum dan luas
- Kurang menggambarkan niat pencarian (search intent)
Short tail keyword sangat cocok digunakan untuk halaman utama (homepage), kategori produk, atau halaman penting yang menyasar audiens dalam jumlah besar.
Perbedaan Dengan Long Tail Keyword
Supaya lebih gampang dipahami, yuk lihat tabel perbedaan singkat antara long tail keyword dan short tail keyword:
Aspek | Short Tail Keyword | Long Tail Keyword |
Panjang | 1–2 kata | 3 kata atau lebih |
Volume Pencarian | Tinggi | Lebih rendah |
Kompetisi | Tinggi | Rendah |
Spesifisitas | Umum | Spesifik |
Contoh | sepatu, donasi, asam lambung dll | sepatu pria untuk lari, donasi online terpercaya, cara menyembuhkan asam lambung |
Short tail keyword biasanya digunakan untuk menjangkau audiens yang luas dan memperkuat topik utama sebuah website.
Sementara long tail keyword lebih cocok untuk menjawab kebutuhan spesifik pengguna dan mendatangkan traffic yang lebih terarah.
Kapan Harus Menggunakan Keyword Ini?
Short tail keyword bisa sangat berguna, asalkan digunakan di tempat yang tepat.
Berikut ini beberapa kondisi di mana kamu sebaiknya menggunakannya:
- Saat kamu ingin membangun brand awareness atau memperkenalkan topik besar
- Saat menargetkan halaman utama, kategori, atau halaman pilar
- Saat kamu sudah punya otoritas domain yang cukup kuat
- Saat kamu ingin menjangkau lebih banyak orang dalam satu topik umum
Namun perlu diingat, karena kompetisinya tinggi dan hasilnya tidak langsung, biasanya short tail keyword lebih cocok dipadukan dengan strategi long tail keyword yang lebih fokus.
Kesimpulan
Short tail keyword adalah kata kunci pendek yang umum dan punya volume pencarian tinggi, tapi sulit dimenangkan karena kompetisinya besar.
Berbeda dengan long tail keyword yang lebih panjang dan spesifik, tapi punya peluang lebih besar untuk menarik traffic yang tepat sasaran.
Buat kamu yang baru mulai belajar SEO, disarankan fokus dulu di long tail keyword karena lebih mudah menembus SERP dan lebih efektif untuk konversi.
Setelah website kamu berkembang dan punya otoritas, barulah kamu bisa bermain di level short tail.